cerita cinta anak kampung
March 27-07-2012
Sekembalinya dari perjalanan yang melelahkan joni begitu sapaan
akrabnya mendatangi kedua sahabatnya rio dan rendi…mereka sudah sejak
lama bersahabat, susah senang mereka lakukan bersama, berbagi bersama
dan tidak hanya itu, rio juga sering membagi makanan untuk menemani
saat-saat bersama mereka saat menggembala domba…
Joni dan rio memang pergi merantau untuk mencari ilmu karena
kebetulan mereka berdua adalah anak tercerdas di kampong sehingga semua
warga memaklumi keinginan kedua orangtua mereka untuk melanjutkan
jenjang studi yang lebih tinggi lagi, memang sampai saat ini belum ada
satu sarjanapun di desa kami, untuk itu joni dan rio sangat diharapkan
sekembalinya menimba ilmu mereka meluangkan waktu untuk membangun
kampung yang sudah sangat tertingal itu…
malam ini dingin mencekam, suasana di luar penuh dengan hamburan daun
yang berserakan diterjang angin kencang, memang bulan-bulan ini adalah
musim kemarau, setiap musim ini datang perubahan cuaca sangat cepat
terjadi lebih tepatnya lagi perubahan suhu antara siang dan malam yang
sangat ekstrim dimana pada siang hari seolah tidak ada yang mengenakan
pakaian lengkap karena gerahnya udara sedangkan di malam harinya serasa
tidak ada yang terlepas dari selimut tebal yang panjang…
joni bertandang kerumah, kebetulan ia tahu
kalo aku pulang dari lek karno dialah pak lek yang kerja pada bapakku
untuk membantu menggarap sawah. Sudah setengah tahun kami tidak bertemu
walau kita sering smsan hanya sekedar saling sapa atau saling berbagi
cerita dan berbagi kesedihan ataupun rasa senang, joni memang anak yang
bisa di ajak ngobrol dan sangat rapat dalam memendam berita, malam itu
kami bercerita panjang, joni memulai dengan kisahnya dengan dinda, ia
mulai dari awal berjumpa dan hingga sekarang sudah akan menikah…memamng
salah satu keperluan joni pulang ke kampung adalah meminta restu kedua
orangtuanya untuk meminang dinda, gadis kota asal Cirebon yang sudah
sejak pertama dekat saat awal-awal kuliah sudah jatuh hati pada
joni…waah selamat ya jon sudah mau merit…begitu celetukku sambil
mengajak bercanda…heh ri la kamu sama ari gmn?? Bukankah kalian sudah
terlalu dekat…ayolah ri…beranilah untuk mengungkapkan apa yang kamu
rasakan…nanti kalau hilang atau kalau terlambat kamu nyesel….ayo lah ri…
rio terdiam dan hanya sedikit senyum sinis penuh nada pesimis yang ia
tampakkan kepada joni…sesekali ia mencoba tertawa lepas tapi selalu
saja tertahan…ri..ada apa??ada masalahkah antara kau dan ari??perlu ku
bantu kah???atau jangan2 sampai saat ini kau masih saja berpikir untuk
menahan perasaanmu ri??? Begitu banyak pertanyaan yang joni
ajukan..sonta rio menjawab dengan nada sedikit tinggi “ Bukan berarti
aku tidak ingin mengungkapkan isi hatiku jon…tapi kau harus tahulah
siapa aku ini???tak pantaslah dia bagiku…kau tahu kan dia dari keluarga
apa???meski zaman sudah berubah tetapi aku rasa adat di negeri ini belum
bisa sepenuhnya berubah…kau tahu kan Adi putra pak paiman…dia cinta
mati sama Tia, begitu pula Tia, kurang apa mereka bedua menunjukkan rasa
cintanya…tapi tetep saja kan jon, tia lenyap bersama saran dan
dengungan serta ocehan orang-orang disekitarnya…menderita pula
akhirnya…jon..aku hanya tidak ingin menyiksa hati ini, dan aku juga
tidak ingin menambah beban berat kedua orangtuaku…aku tidak bisa
membayangkan seandainya ari menjadi milikku…bagaimana aku bertanggung
jawab???dia berasal dari kota sedangkan aku anak pedalaman….dia anak
berada sedang aku mau makan aja harus mikir 2-3 kali…aku hanya berusaha
realistis jon…tidak mungkin cinta ari itu akan berlanjut kepadaku
seandainya nanti memang sudah menikah…kebutuhan hidup yang semakin
berat, belum lagi dengan kebiasaan ari yang memang belum tentu
diharapkan perubahannya…jadi apa jon yang harus aku pertahankan lagi
jon??? Apa yang harus aku ungkapkan lagi…aku rasa ari sebenarnya juga
sudah tahu bagaimana perasaanku ini padanya. Rio..tapi setidaknya ari
perlu tahu bagaimana sebenarnya perasaanmu???dia perlu tahu langsung
dari dirimu sendiri dengan melihat keseriusan yang kau pancarkan dari
wajah polosmu, dia butuh itu ri…walau setelah itu aku sendiri juga belum
tahu bagaimana kelanjutannya….jon, setelah ari tahu kalo aku cinta
kepadanya..memang apa yang bisa dia lakukan???dia itu cewek…ibunya,
bapaknya, saudaranya, semua keluarganya…apa dia siap menanggapi mereka
semuanya????ini perkara nikah jon…bukan hanya sekedar pacaran..kita
sama-sama tahu dua keluarga yang akan kita satukan, dua kepribadian yang
kontras yang akan kita satukan, dan dua gaya hidup yang jauh berbeda
yang akan kita padukan…aku memikirkan hal itu jon…sudah lah ri…aku bosan
memahamkanmu…kau masih ngotot dengan prinsipmu…aku tahu ri kamu sangat
menginginkan ari untuk menjadi milikmu…tapi karena sifat pengecutmu kau
jadikan seribu alasan untuk berani mengungkapkan apa yang kau inginkan
itu…ri..yang jelas perlu kau dengarkan petuahku ini “Tuhan saja
menganjurkan hambanya untuk berusaha dan berdoa baru memberikan”
berusaha dan berdoa ri…bukannya pasrah tak berarah seperti ini….kalo kau
tetap seperti ini si eni anak pak jum juga tidak bakal bisa kau
dapatkan…asal kau tahu ri..wanita itu lebih suka menghargai pengorbanan
seseorang untuk mendapatkannya bukan melihat keadaan orang tua dan
keluarganya…bisa saja saat ini toni jauh lebih hebat dari kamu tapi 5
atau 10 tahun lagi belum tentu ri…toni yang kaya orang tuanya kalo kamu
yang kaya adalah pengalamanmu dalam mengarungi kehidupan ini…ri…bukan
maksudku memaksamu untu berani berkata pada ari tapi setidaknya kamu
tidak mengulangi lagi kesalahanku yang lalu saat aku menahan dan
memendam parasaanku pada dinda…baru aku tahu bahwa sampai saat ini dinda
masih mengharapkanku dan akupun pulang ini ingin berusaha untuk
memenuhi keinginanku untuk mempersuntingnya…aku sudah 3 tahun menyiksa
hatinya setelah lebih dari 5 orang datang padanya dan selalu ia
tolak…jadi kuharap kau bisa memikirkannya lagi ri…ketika kau punya
kemauan maka kau akan memberikan kemampuanmu untuk mencapai apa yang
kamu inginkan…
DOWNLOAD DISINI