CERITA CINTA ANAK KAMPUNG

cerita cinta anak kampung

Sekembalinya dari perjalanan yang melelahkan joni begitu sapaan akrabnya mendatangi kedua sahabatnya rio dan rendi…mereka sudah sejak lama bersahabat, susah senang mereka lakukan bersama, berbagi bersama dan tidak hanya itu, rio juga sering membagi makanan untuk menemani saat-saat bersama mereka saat menggembala domba…
Joni dan rio memang pergi merantau untuk mencari ilmu karena kebetulan mereka berdua adalah anak tercerdas di kampong sehingga semua warga memaklumi keinginan kedua orangtua mereka untuk melanjutkan jenjang studi yang lebih tinggi lagi, memang sampai saat ini belum ada satu sarjanapun di desa kami, untuk itu joni dan rio sangat diharapkan sekembalinya menimba ilmu mereka meluangkan waktu untuk membangun kampung yang sudah sangat tertingal itu…
malam ini dingin mencekam, suasana di luar penuh dengan hamburan daun yang berserakan diterjang angin kencang, memang  bulan-bulan ini adalah musim kemarau, setiap musim ini datang perubahan cuaca sangat cepat terjadi lebih tepatnya lagi perubahan suhu antara siang dan malam yang sangat ekstrim dimana pada siang hari seolah tidak ada yang mengenakan pakaian lengkap karena gerahnya udara sedangkan di malam harinya serasa tidak ada yang terlepas dari selimut tebal yang panjang…
joni bertandang kerumah, kebetulan ia tahu kalo aku pulang dari lek karno dialah pak lek yang kerja pada bapakku untuk membantu menggarap sawah. Sudah setengah tahun kami tidak bertemu walau kita sering smsan hanya sekedar saling sapa atau saling berbagi cerita dan berbagi kesedihan ataupun rasa senang, joni memang anak yang bisa di ajak ngobrol dan sangat rapat dalam memendam berita, malam itu kami bercerita panjang, joni memulai dengan kisahnya dengan dinda, ia mulai dari awal berjumpa dan hingga sekarang sudah akan menikah…memamng salah satu keperluan  joni pulang ke kampung adalah meminta restu kedua orangtuanya untuk meminang dinda, gadis kota asal Cirebon yang sudah sejak pertama dekat saat awal-awal kuliah sudah jatuh hati pada joni…waah selamat ya jon sudah mau merit…begitu celetukku sambil mengajak bercanda…heh ri la kamu sama ari gmn?? Bukankah kalian sudah terlalu dekat…ayolah ri…beranilah untuk mengungkapkan apa yang kamu rasakan…nanti kalau hilang atau kalau terlambat kamu nyesel….ayo lah ri…
rio terdiam dan hanya sedikit senyum sinis penuh nada pesimis yang ia tampakkan kepada joni…sesekali ia mencoba tertawa lepas tapi selalu saja tertahan…ri..ada apa??ada masalahkah antara kau dan ari??perlu ku bantu kah???atau jangan2 sampai saat ini kau masih saja berpikir untuk menahan perasaanmu ri??? Begitu banyak pertanyaan yang joni ajukan..sonta rio menjawab  dengan nada sedikit tinggi “ Bukan berarti aku tidak ingin mengungkapkan isi hatiku jon…tapi kau harus tahulah siapa aku ini???tak pantaslah dia bagiku…kau tahu kan dia dari keluarga apa???meski zaman sudah berubah tetapi aku rasa adat di negeri ini belum bisa sepenuhnya berubah…kau tahu kan Adi putra pak paiman…dia cinta mati sama Tia, begitu pula Tia, kurang apa mereka bedua menunjukkan rasa cintanya…tapi tetep saja kan jon, tia lenyap bersama saran dan dengungan serta ocehan orang-orang disekitarnya…menderita pula akhirnya…jon..aku hanya tidak ingin menyiksa hati ini, dan aku juga tidak ingin menambah beban berat kedua orangtuaku…aku tidak bisa membayangkan seandainya ari menjadi milikku…bagaimana aku bertanggung jawab???dia berasal dari kota sedangkan aku anak pedalaman….dia anak berada sedang aku mau makan aja harus mikir 2-3 kali…aku hanya berusaha realistis jon…tidak mungkin cinta ari itu akan berlanjut kepadaku seandainya nanti memang sudah menikah…kebutuhan hidup yang semakin berat, belum lagi dengan kebiasaan ari yang memang belum tentu diharapkan perubahannya…jadi apa jon yang harus aku pertahankan lagi jon??? Apa yang harus aku ungkapkan lagi…aku rasa ari sebenarnya juga sudah tahu bagaimana perasaanku ini padanya. Rio..tapi setidaknya ari perlu tahu bagaimana sebenarnya perasaanmu???dia perlu tahu langsung dari dirimu sendiri dengan melihat keseriusan yang kau pancarkan dari wajah polosmu, dia butuh itu ri…walau setelah itu aku sendiri juga belum tahu bagaimana kelanjutannya….jon, setelah ari tahu kalo aku cinta kepadanya..memang apa yang bisa dia lakukan???dia itu cewek…ibunya, bapaknya, saudaranya, semua keluarganya…apa dia siap menanggapi mereka semuanya????ini perkara nikah jon…bukan hanya sekedar pacaran..kita sama-sama tahu dua keluarga yang akan kita satukan, dua kepribadian yang kontras yang akan kita satukan, dan dua gaya hidup yang jauh berbeda yang akan kita padukan…aku memikirkan hal itu jon…sudah lah ri…aku bosan memahamkanmu…kau masih ngotot dengan prinsipmu…aku tahu ri kamu sangat menginginkan ari untuk menjadi milikmu…tapi karena sifat pengecutmu kau jadikan seribu alasan untuk berani mengungkapkan apa yang kau inginkan itu…ri..yang jelas perlu kau dengarkan petuahku ini “Tuhan saja menganjurkan hambanya untuk berusaha dan berdoa baru memberikan” berusaha dan berdoa ri…bukannya pasrah tak berarah seperti ini….kalo kau tetap seperti ini si eni anak pak jum juga tidak bakal bisa kau dapatkan…asal kau tahu ri..wanita itu lebih suka menghargai pengorbanan seseorang untuk mendapatkannya bukan melihat keadaan orang tua dan keluarganya…bisa saja saat ini toni jauh lebih hebat dari kamu tapi 5 atau 10 tahun lagi belum tentu ri…toni yang kaya orang tuanya kalo kamu yang kaya adalah pengalamanmu dalam mengarungi kehidupan ini…ri…bukan maksudku memaksamu untu berani berkata pada ari tapi setidaknya kamu tidak mengulangi lagi kesalahanku yang lalu saat aku menahan dan memendam parasaanku pada dinda…baru aku tahu bahwa sampai saat ini dinda masih mengharapkanku dan akupun pulang ini ingin berusaha untuk memenuhi keinginanku untuk mempersuntingnya…aku sudah 3 tahun menyiksa hatinya setelah lebih dari 5 orang datang padanya dan selalu ia tolak…jadi kuharap kau bisa memikirkannya lagi ri…ketika kau punya kemauan maka kau akan memberikan kemampuanmu untuk mencapai apa yang kamu inginkan… DOWNLOAD DISINI

0 komentar:

Posting Komentar